Rasa Marah merupakan salah respon alami yang dilakukan jika terjadi sesuatu diluar keinginan dan dianggap tidak normal serta mengancam. Banyak hal yang bisa menimbulkan rasa emosi. Bisa juga karena rekan kerja yang menjengkelkan, kondisi jalanan yang kurang bersahabat, sikap orang lain yang bertentangan dengan kita dan kondisi lain yang dapat memancing emosi.
Sebenarnya emosi atau marah merupakan rahmat karena menunjukkan ada hal yang tidak baik yang seharusnya segara dicheck. Namun cara yang dilakukan untuk mengekspresikan sikap marah inilah yang membuat kondisi menjadi runyam. Ternyata tidak hanya memperburuk hubungan dengan orang yang dimarahi, sering marah juga akan berdampak buruk terhadap kesehatan kita.
Ketika kita sedang marah, terjadi reaksi kimia di dalam tubuh yang menyesuaikan dengan tingkat kemarahan. Seperti kelenjar adrenalin yang memenuhi tubuh kita dengan hormon stress dan otak kemudian mengirim darah dari usus ke otot. Tidak hanya itu, dalam keadaan marah organ lain juga terangsang seperti denyut jantung, tekanan darah dan temperatur tubuh meningkat dan kulit berkeringat. Pikiran kita juga menjadi lebih tajam dan fokus. Ada beberapa masalah kesehatan yang di timbulkan jika emosi kita tidak bisa terkontrol, diantaranya adalah :
1. Sakit Kepala
Sakit kepala adalah salah satu gangguan yang sering dialami oleh orang setelah marah-marah. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan fisiologis yang terjadi di dalam tubuh, karena orang yang sedang marah cenderung memberikan tekanan pada rahang yang membuat otot di wajah dan kepala tegang, hal ini yang bisa menimbulkan sakit kepala. Biasanya terdapat dua jenis sakit kepala yang dialami karena terlalu sering marah, yakni tension headache dan migrain.
Sayangnya tidak ada cara khusus untuk mencegah sakit kepala setelah marah. Cara satu-satunya adalah tenang menahan emosi dan belajar mengendalikan diri.
2. Sakit Perut
Ternyata marah juga bisa menyebabkan ganggun pencernaan seperti sakit perut. disaat sedang marah, kadar asam lambung menjadi meningkat. Hal inilah yang kemudian menjadi penyebab berbagai sakit dibagian perut seperti refluks asam, maag atau sembelit.
3. Insomnia
Siapa bilang meluapkan emosi kemarahan bisa tidur nyenyak. Kondisi ini justru sering membuat insomnia jika dilakukan terlalu sering dan dengan ekspresi yang berlebihan. Saat marah, hormon akan bergejolak di dalam tubuh yang membuat tubuh tidak bisa beristirahat. Akibatnya bisa menyebabkan gangguan disaat tidur sehingga tubuh menjadi mudah terkena berbagai penyakit.
4. Rasa Gelisah
Secara psikologis marah dapat menumbuhkan perasaan gelisah karena ada hubungan yang buruk dengan sesuatu yang anda marahi. Kegelisahan ini dalam jangka waktu panjang bisa menimbulkan depresi berat. Hal inilah yang kemudian memicu penyakit lainnya.
5. Tekanan Darah Tinggi
Mudah marah mengindikasikan bahwa anda tengah mengalami tekanan darah tinggi. Si Penderita biasanya lebih cenderung mengalami penurunan kemampuan dalam mengenali rasa marah, takut, sedih dan ekspresi wajah. Jika sedang marah, ini menjadi pertanda bahwa kondisi tubuh anda sedang tidak baik. Sehingga diharapkan bisa menenagkan diri agar tekanan darah kembali normal.
6. Serangan Jantung
Penelitian membuktikan bahwa rasa emosi yang berlebihan bisa membahayakan jiwa anda. Semakin besar kemarahan anda, maka semakin besar risiko yang akan anda tanggung. Ketika emosi tak terkendali, tubuh melepaskan respon kimia epinefrin dan norepinefrin. Kedua hormon tersebut dapat meningkatkan tekanan darah, denyut nadi, penyempitan pembuluh darah, membuat trombosit darah mengental. Kondisi ini yang dapat menimbulkan risiko jantung.
Nah bagi ente-ente nie yang suka marah-marah, ada baiknya mempertimbangkan terlebih dahulu akibat yang ditimbulkan. Masalahnya bukan rekan yang anda marahi yang terkena dampak besar, namun justru anda sendiri. Jika anda ingin Marah, silahkan saja karena marah memang sikap alami yang dititipkan Tuhan pada kita. Namun marahlah dengan batas kesadaran dan tidak membuat diri anda dipandang buruk oleh orang lain, bahkan membahayakan diri sendiri.